13 Juni 2011

Pembentukan dan Model Citra

Penmbentukan Citra
Jenis Citra
Citra Kontinu
Dihasilkan dari sistem optik yang menerima sinyal analog
Contoh: mata manusia, kamera analog
Citra digital
Dihasilkan dari proses digitalisasi citra kontinu
Contoh: kamera digital, scanner


Model Citra 1
Citra merupakan fungsi kontinu dari intensitas cahaya pada bidang 2D
Secara matematis fungsi intensitas cahaya pada bidang 2D disimbolkan dengan f(x,y), dimana :
(x,y) : koordinat titik pada bidang 2D
f(x,y) : intensitas cahaya pada titik (x,y)
Model Citra 2Karena cahaya merupakan bentuk energi, maka intensitas cahaya bernilai antara 0 sampai tidak berhingga, 0 ≤f(x,y) ≤∞

f(x,y) = i(x,y) . r(x,y)

Dimana :
i(x,y) : jumlah cahaya yang berasal dari sumbernya (illumination) yang nilainya 0 ≤i(x,y) ≤∞
Nilai i(x,y)ditentukan oleh sumber cahaya (Light)
r(x,y): derajat kemampuan obyek memantulkan cahaya(reflection) yang nilainya 0 ≤r(x,y) ≤1
Nilai r(x,y)ditentukan oleh karakteristik obyek di dalam citra. r(x,y) = 0 mengindikasikan penyerapan total. r(x,y)=1 mengindikasikan pemantulan total

Model Citra 3
Derajat Keabuan (grey level): intensitas (f) citra hitam-putih pada titik (x,y)
Derajat keabuan bergerak dari hitam ke putih.
Skala keabuan memiliki rentang : lmin< f < lmax atau [0,L], dimana intensitas 0 menyatakan hitam dan Lmenyatakan putih. Contoh : citra hitam-putih dengan 256 level, artinya mempunyai skala abu-abu dari 0 sampai 255 atau [0,255], dalam hal ini nilai 0 menyatakan hitam dan 255 menyatakan putih, nilai antara 0 sampai 255 menyatakan warna keabuan yang terletak antara hitam dan putih.

Model Citra 4
Citra hitam-putih : citra monokrom (monochrome image) atau citra satu kanal (satu fungsi intensitas)
Citra berwarna : citra spektral , karena warna pada citra disusun oleh tiga komponen warna RGB (Red-Green-Blue)
Intensitas suatu titik pada citra berwarna merupakan kombinasi dari intesitas : merah (fmerah(x,y)), hijau (fhijau(x,y)) dan biru (fbiru(x,y))


Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar